Rabu, 03 November 2010

MACAM DESAIN PENELITIAN ;

1.  STUDI CROSS SECTIONAL
a.    Pengertian :
Merupakan studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, meupun hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan, penyakit, atau karkteristik terkait kesehatan lainnya, secara serentak pada individu-individu dari suatu populasi pada satu saat.
Cross Sectional study pada dasarnya adalah survey (Rothman,2002; CDC, 2002). Dalam penelitian Cross-Sectional peneliti mempelajari hubungan antara variabel bebas (faktor resiko) dengan variabel tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat. Tentunya tidak semua subyek penelitian harus diperiksa pada hari atau saat yang sama, akan tetapi baik variabel resiko maupun variabel efek dinilai hanya satu kali saja. Faktor resiko serta efek tersebut diukur menurut keadaan atau statusnya pada waktu dilakukan observasi.

b.    Langkah-Langkah Studi Cross Sectional ;
1.)      Merumuskan pertanyaan penelitian berserta hipotesis yang sesuai
2.)      Mengidentifikasi variabel bebas dan tergantung
3.)      Menetapkan subyek penelitian
4.)      Melaksanakan pengukuran
5.)      Melakukan analisis

c.    Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Cross Sectional ;
1.)      Kelebihan :
a)    Memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum, tidak hanya yang mencari pengobatan, hingga generalisasinya cukup memadai.
b)   Desain ini relatif mudah, murah, dan hasilnya cepat dapat diperoleh
c)    Dapat dipakai untuk meneliti sekaligus banyak variabel
d)   Tidak terancam llos to follow up (drop out)
e)    Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama suatu penelitian kohort atau eksperimen, tnpa atau dengan sedikit sekali menambah biaya
f)    Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian berikutnya yang lebih konklusif
2.)      Kekurangan :
a)    Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data risiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan (temporal relationship tidak jelas). Akibatnya sering tidak mungkin ditentukan mana sebab dan mana yang akibat.
b)   studi prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masa sakit yang panjang dari pada mereka yang mempunyai masa sakit yang pendek. Hal ini disebabkan karena individu yang cepat sembuh atau yang cepat meninggal akan mempunyai kesempatan yang lebih kecil untuk terjaring dalam studi ini
c)    Dibutuhkan subyek yang cukup besar, terutama bila variabel yang dipelajari banyak
d)   Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidens, maupun prognosis
e)    Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang
f)    Mungkin terjadi bias prevalens atau bias insidens karena efek suatu faktor resiko selama selang waktu tertentu di salah tafsirkan sebagai efek penyakit
d.   Contoh :
1.)    Prevalensi dan insiden penyakit gondok endemik di daerah A dan daerah B dan faktor-faktor yang berhubungan
2.)    Efektifitas obat semprot hama terhadap lama penyemprotan dan angka kematian hama yang disemprot

2.  PENELITIAN CASE CONTROL
a.    Pengertian
Studi kasus kontrol merupakan studi observasional yang menilai hubungan paparan penyakit dengan cara menentukan sekelompok orang-orang berpenyakit (disebut kasus) dan sekelompok orang-orang yang tidak berpenyakit (disebut kontrol), lalu membandingkan frekuensi paparan (atau jika diukur kuantitatif, level paparan) pada kedua kelompok (Last, 2001; Gordis, 2000; Moy, 1998)

b.    Langkah-Langkah Penelitian Case Control :
1.)      Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai
2.)      Mendeskripsikan variabel penelitian; fakto resiko, efek
3.)      Menentukan populasi terjangkau dan sampel (kasus, kontrol), dan cara untuk menentukan subyek penelitian
4.)      Melakukan pengukuran variabel efek dan faktor resiko
5.)      Menganalisis data

c.    Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Kasus-Kontrol :
1.)      Kelebihan :
a)    Studi kasus-kontrol dapat, atau kadang bahkan merupakan satu-satunya cara untuk meneliti kasus yang jarang atau yang masa latennya panjang
b)   Hasil dapat diperoleh dengan cepat
c)    Biaya yang diperlukan relatif lebih sedikit
d)   Memerlukan subyek penelitian yang lebih sedikit
e)    Memungkinkan untuk mengidentifikasi berbagai faktor resiko sekaligus
2.)      Kekurangan :
a)    Data mengenai pajanan faktor resiko diperoleh dengan mengandalkan daya ingat atau catatan medik
b)   Validasi mengenai informasi kadang-kadang sukar diperoleh
c)    Karena kasus dan kontrol dipilih oleh peneliti maka sukar untuk meyakinkan bahwa kedua kelompok itu sebanding dalam faktor eksternal dan sumber bias lainnya.
d)   Tidak dapat memberikan incidence rates
e)    Tidak dapat dipakai untuk menentukan lebih dari satu variabel dependen, hanya berkaitan dengan satu penyakit atau efek
d.   Contoh :
Hubungan antara penyakit AIDS pada pria dengan homoseksualitas.

3.  PENELITIAN KOHORT
a.    Pengertian
Studi kohort merupakan penelitian epidemiologik analitik non-eksperimental yang mengkaji hubungan antara faktor resiko dengan efek atau penyakit. Perkataan kohort berasal dari istilah Romawi kuno cohort yang berarti sekelompok tentara yang maju berbaris ke medan perang. Model pendekatan yang digunakan pada rancangan penelitian kohort adalah pendekatan waktu secara longitudional atau time period approach, kausa atau faktor resiko diidentifikasi terlebih dahulu, kemudian subyek diikuti sampai periode waktu tertentu untu melihat terjadinya efek atau penyakit yang diteliti.
b.    Langkah-Langkah Studi Kohort ;
1.)      Merumuskan masalah penelitian
2.)      Menetapkan kohort
3.)      Memilih kelompok kontrol
4.)      Mengidentifikasi variabel penelitian
5.)      Mengamati timbulnya efek
6.)      Menganalisis hasil

c.    Kelebihan dan Kekurangan Studi Kohort :
1.)      Kelebihan :
a)    Studi kohort merupakan desain yang terbaik dalam menentukan insidens dan perjalanan penyakit atau efek yang diteliti
b)   Studi kohort paling baik dalam menerangkan hubungan dinamika hubungan antara faktor resiko dengan efek secara temporal
c)    Studi kohort merupakan pilihan terbaik untuk kasus yang bersifat fatal dan progresif
d)   Studi kohort dapat dipakai untuk meneliti beberapa efek sekaligus dari suatu faktor resiko tertentu
e)    Karena pengamatan dilakukan secara kontinyu dan longitudinal, studi kohort memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang makin meningkat
2.)      Kekurangan
a)    Studi kohort biasanya memerlukan waktu yang lama
b)   Sarana dan biaya biasanya mahal
c)    Studi kohort seringkali rumit
d)   Kurang efisien segi waktu maupun biaya untuk meneliti kasus yang jarang terjadi
e)    Terancam terjadinya drop out atau terjadinya perubahan intensitas pajanan atau faktor resiko dapat mengganggu analisis hasil
f)    Dapat menimbulkan masalah etika oleh karena peneliti membiarkan subyek terkena pajanan yang dicurigai atau dianggap dapat merugikan subyek

d.   Contoh :
Hubungan antara kebiasaan mandi di kali dengan bakteriuria pada anak 5-10 tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar